Test Footer 2

Slider Top

Terbaru

Template Information

Histats

page rank

Total Pageviews

Produk

Lijit Search Wijit

counter

Movie Category 3

Tabs

Flexible Home Layout

Followers

Movie Category 5

Movie Category 4

Jenis Cacing

Sub Menu

Budidaya

Main Menu

FACEBOOK COMMENT APPID

Artikel Terkini

Pages

Powered by Blogger.

Search

Popular Posts

Kematian Cacing Tanah

Written By Jagjit Earthworms Farm on Sunday 29 December 2013 | 19:01

Jika melihat banyak cacing keluar dari wadah pemeliharaan dan kemudian kita menemukannya mati, ini merupakan kondisi darurat dan segeralah bertindak cepat untuk menanganinya.
Pindahkan cacing ke wadah pemeliharaan yang lain secepatnya! Kalau tidak ada dalam keadaan darurat seperti ini, jangan panik, usahakan berpikir tenang untuk mendapatkan wadah pemeliharaan alternatif lainnya. Kita bisa menggunakan bak dari plastik, kotak kayu bekas, dll. Kemudian isi dengan media baru yang netral dan bersih serbuk gergaji kayu dicampur dengan bubur kertas Koran. Jika cacing sudah merasa nyaman di media hidup yang baru, kita tetap harus sesekali untuk memeriksanya apabila masalah – masalah yang baru mungkin mungkin saja terjadi, seperti ;
  1. Media terlalu basah sehingga membuat cacing tenggelam dan mati.
  2. Media terlalu kering.
  3. Cacing tidak mendapatkan cukup pasokan makanan. "Ketika cacing tidak menemukan segala sesuatu untuk dimakan di media hidupnya, mereka akan memulai memakan kotorannya sendiri, ini bisa berakibat fatal bagi cacing yang kita pelihara. Dalam kasus seperti ini kita harus memanen cacing sesegera mungkin.
  4. Suhu yang salah disekitar wadah pemeliharaan cacing tanah. Gunakan alat pengukur suhu untuk mengetahui suhu internal maupun suhu eksternal.
  5. Intensitas cahaya jangan terlalu tinggi atau terlalu terang, karena dapat membunuh cacing atau membuat mereka tidak nyaman.
  6. Jangan menggunakan air yang mengandung klor, karena hal ini bisa berbahaya bagi kesehatan cacing.
  7. PH yang salah. Media hidup cacing tanah bisa terlalu asam atau terlalu basa. Segera periksa dengan alat pengukur pH. Ukuran pH idealnya adalah 6,5 – 7,2. Jika tidak menemukan pH yang salah dengan media hidupnya, mungkin akan lebih mudahnya adalah membuang media yang bermasalah kemudian diganti media yang baru dan makanan yang baru pula.
Setelah diganti semuanya, kali ini diharapkan untuk memantau setiap perubahan yang terjadi, kalau bisa catat semua masalah yang ada untuk dijadikan referensi jika ada masalah selanjutnya.
19:01 | 0 comments | Read More

Cacing Meninggalkan Medianya

Cacing yang digunakan untuk sistem kompos adalah cacing yang bisa beradaptasi dengan kondisi apapun dan beberapa spesies cacing yang lainnya memilih kondisi yang tertentu.
  1. Apakah kita tahu jenis cacing apa yang kita budidayakan? Ketika kita memesan cacing, pastikan untuk meminta nama ilmiah karena banyak cacing memiliki beberapa nama umum tergantung pada siapa kita bertanya. Cari tahu pasti dengan meminta nama ilmiah dan kemudian mencari kondisi khusus untuk spesies cacing yang mau kita budidayakan. Kalau kita sudah tahu jenis cacing apa yang kita budidayakan barulah kita mengontrol tingkat kelembaban, temperatur, dan pH khusus untuk cacing yang akan kita budidayakan.
  2. Gunakan lampu untuk menjaga mereka tetap berada di media hidupnya. Ketika cacing dikirim dalam perjalanan, otomatis cacing menjadi stres. Untuk menghindari stress setelah itu cacing meninggalkan media hidupnya dan  kadang juga mereka akan bertingkah aneh seperti tidak mau makan, tidak mau masuk kedalam medianya dll. Kondisi yang seperti ini mungkin saja terjadi, cara mengatasinya gampang, letakkan wadah pemeliharaan cacing dibawah penerangan lampu selama beberapa jam untuk memaksa cacing tidak keluar dari media hidupnya dan membiasakan cacing untuk menempati rumah baru mereka.

08:59 | 0 comments | Read More

Cacing Kalung (Perionyx Exavatus).

Written By Jagjit Earthworms Farm on Saturday 21 December 2013 | 05:25


Cacing tanah jenis ini memiliki kalung karena tubuhnya relatif keras seperti kalung perhiasan yang biasa dikenakan wanita. Cacing ini termasuk jenis lokal dan biasa digunakan sebagai obat tradisional penurun panas atau sakit tifus. Cacing jenis ini sangat aktif, jika disentuh tubuhnya akan menggeliat dan segera melarikan diri. Ciri-ciri umum yang mudah dikenali pada cacing ini adalah:
  1. Panjang tubuh cacing kalung dewasa 14-20 cm.
  2. Ukuran tubuh cacing kalung lebih besar dibanding cacing tanah lainnya.
  3. Bentuk tubuh bulat, berwarna cokelat keunguan atau sedikit agak kelabu.
  4. Jumlah segmen 75-165. Klitelum terletak pada segmen 13 dan 17.
  5. Cacing ini banyak ditemukan di tempat yang banyak terdapat kotoran ternak atau di bawah batang pisang yang telah membusuk.

05:25 | 0 comments | Read More

Cacing Merah (Pheretima sp.)


Warna tubuhnya relatif merah menjadikannya disebut cacing merah. Berikut ciri-ciri lengkapnya sebagai berikut:
  1. Ukuran tubuh cacing merah agak kecil, panjang 7-8 cm.
  2. Tubuhnya berbentuk gilik panjang dan silindris.
  3. Jumlah segmen mencapai 95-150. Klitelumnya terletak pada segmen 14-16.
  4. Dibandingkan dengan cacing koot, gerakan cacing merah agak lamban.
  5. Cacing ini mudah dibudidayakan dan banyak dijumpai pada tumpukan kotoran ternak peliharaan, tumpukan bahan organik, tumpukan sampah rumah tangga atau sampah pasar, atau di bawah batang pisang yang telah membusuk.
05:24 | 0 comments | Read More

Cacing Koot (Pheretima sp.)


Tidak diketahui secara pasti mengapa cacing ini dinamakan cacing koot. Cacing ini merupakan cacing lokal dari jenis Pheretima yang banyak dijumpai di Indonesia. Berikut ciri-ciri cacing koot:
  1. Jika dibandingkan dengan cacing merah, ukuran tubuh cacing koot lebih panjang, tetapi lebih pendek dari cacing kalung.
  2. Warna tubuhnya cokelat kekuningan.
  3. Gerakannya lamban, jika disentuh tubuhnya akan melingkar. 
  4. Struktur tubuhnya yang liat menyebabkan cacing ini sering digunakan sebagai umpan pancing. 

05:23 | 0 comments | Read More

Cacing Sondari (Metaphire Longa)


Hingga kini, belum ada yang menjelaskan kenapa cacing yang satu ini disebut cacing sondari. Sebenarnya, jika dilihat dari ciri-cirinya sedikit agak berbeda dengan cacing-cacing lokal lainnya. Berikut penjelasan mengenai ciri-ciri fisiknya:
  1. Tubuhnya lebih besar dibandingkan dengan cacing lokal lain, berwarna hitam dengan segmen yang nyata seperti sisik.
  2. Banyak ditemukan di hutan atau kebun yang sejuk dan tumpukan serasah. 
  3. Pada malam hari, cacing sondari sering naik ke batang pohon dan mengeluarkan suara seperti bernyanyi.
05:21 | 0 comments | Read More

Cacing Lumbricus Terrestris (African Nightcrawler)


Adalah tergolong cacing besar, kemerahan seperti cacing Eropa , tapi sekarang juga banyak didistribusikan di tempat lain di seluruh dunia (bersama dengan beberapa lumbricus Rubellus) karena dikenal orang. Di beberapa daerah orang menganggapnya sebagai suatu spesies hama yang serius karena sering berkompetisi cacing asli.
Spesies ini umumnya mencapai 20 - 25 cm. Cacing ini memiliki kebiasaan yang tidak biasa, mereka biasa melakukan perkawinan di permukaan tanah pada malam hari, yang membuatnya lebih terlihat daripada kebanyakan cacing tanah lainnya.
  1. Warna kulitnya merah kehitaman.
  2. Gerakannya lamban.
  3. Bisa bertelur sekitar 30 hari sekali setelah dewasa,
  4. Usia produktifnya 4-24 bulan.
  5. Berukuran lebih besar dari lumbricus, dengan panjang anatar 20-25 cm.
05:20 | 0 comments | Read More

Cacing Phospor (Lumbricus sp)


Cacing ini kalau dipencet akan mengeluarkan getah putih yang sangat lengket di tangan dan karena mengandung phospor, cairan ini akan terlihat menyala di malam hari. Ciri khas cacing ini adalah warna tubuhnya merah kecoklatan. Cacing ini termasuk lincah gerakannya sehingga kadang perlu dimatikan (dengan dipukul-pukulkan ke kayu) sebelum diberikan kepada burung. Cacing jenis banyak dibudidayakan untuk digunakan sebagai bahan baku obat. Cacing ini dapat berukuran sampai 30 cm. (Sumber:poultryindonesia.com, alfaqirbinmiskin.blogspot, dan beberapa sumber lainnya).

05:18 | 0 comments | Read More

Cacing Berkepala Hitam (Aporrectodea Longa)

Written By Jagjit Earthworms Farm on Sunday 27 October 2013 | 06:07

Cacing berkepala hitam adalah spesies cacing besar yang tinggal di liang permanent. Tidak seperti beberapa cacing tanah lainnya yang tidak menjaga liang mereka. Mereka dapat menghasilkan tumpukan kotoran cacing sangat banyak, kadang-kadang bisa mencapai ketinggian 5cm disekitar pintu masuk liangnya.
Habitat
Cukup luas, umumnya (5 sampai 20 cacing per meter perseginya), mereka senang hidup dalam tanah basa di daerah terbuka seperti kebun, padang rumput dan tanah dibudidayakan.


Makanan
Memakan tanah

Ukuran
Ukuran khasnya saat dewasa 12 cm saat mereka tidak bergerak.

Karakteristik
  1. Panjang dan tipis
  2. Warna tubuhnya sepenuhnya berwarna gelap
  3. Kelihatan warna keunguan disekitar kepalanya
  4. Pori-pori jantan lebih terlihat

06:07 | 0 comments | Read More

Eisenia Feotida

Written By Jagjit Earthworms Farm on Thursday 24 October 2013 | 09:06

Habitat
Biasanya ditemukan di tumpukan kompos disekitar kebun, serasah daun yang sudah membusuk, tanah yang kaya akan bahan organik dan tumpukan pupuk kandang
Makanan
Memakan vegetasi yang sudah membusuk
Ukuran
Ukuran khasnya dewasa 6 cm
 

Karakteristik
  1. Seluruh permukaan tubuhnya bergaris
  2. Permukaan memiliki garis berwarna merah gelap dan diantaranya memiliki garis berwarna kekuningan.
  3. Klitelium biasanya berwarna sama dengan tubuhnya
  4. Dapat memancarkan cairan kekuningan yang berbau tidak menyenangkan ketika dalam keadaan yang membahayakan bagi dirinya.

09:06 | 0 comments | Read More

Cacing Biru Keabu-abuan (Octolasion Cyaneum)

Written By Jagjit Earthworms Farm on Wednesday 23 October 2013 | 23:06

Habitat
Ditemukan di padang rumput di tanah yang subur, kebun dan hutan. Kebanyakan mereka tinggal di lapisan paling atas tanah.
Makanan
Memakan tanah
Ukuran
Ukuran dewasa khasnya adalah 10 cm

Karakteristik
  1. Tubuh dari segmen pertama atau seluruhnya berwarna pucat
  2. Dapat bervariasi dari biru keabu-abuan jika berwarna merah muda pucat
  3. Ekor berwarna kuning (empat atau lima segmen terakhir)
  4. Mungkin memiliki garis ungu atau biru pada permukaan atas

23:06 | 0 comments | Read More

Potensi Pasar Cacing Tanah

Written By Jagjit Earthworms Farm on Monday 14 October 2013 | 08:23

Seperti halnya bisnis lainnya, yang pertama kali menjadi pertanyaan adalah: "apakah ada pasar untuk produk kita" sebenarnya itu adalah pertanyaan yang sangat mengejutkan bagi petani potensial yang belum benar-benar siap untuk mendengarkan pertanyaan ini. Itu semua diasumsikan sebagai literatur penjualan atau saran bisnis pasar yang perlu diketahui bagi para petani dan itu harus terjadi.
Beberapa pertanyaan yang harus dintanyakan : Siapa yang akan membeli cacing tanah? Dimana pasar ini? Mana dan siapa yang saat ini mau membeli cacing tanah dari kita? Apakah pasokan pasar untuk ini kurang atau kelebihan, asumsi pasar besar ini hanya menunggu untuk diberikan pada petani.

Pertanyaan selanjutnya adalah : ? Bagaimana cara mengembangbiakan cacing tanah ini untuk menjadi besar dan memiliki lahan yang cukup untuk membangun kandang cacing tanah kita, kalau keduanya tercukupi bagimana cara kita memperlakukan mereka agar dapat beradaptasi untuk pertumbuhannya?.
Oke, sekarang kita memiliki kandang yang cukup, kemudian apa yang diperlukan untuk mengisi kandang dengan media yang cocok bagi mereka. Sering dianjurkanuntuk mencari bahan-bahan yang mudah tersedia dan murah seperti pupuk kandang seperti kotoran sapi atau kuda atau lain sebagainya. Bahkan mungkin kita memiliki produk limbah pertanian seperti kompos atau sampah organik rumah tangga (tetapi tidak mengandung bahan kimia). Media hidup cacing tanah sudah terpenuhi, sekarang kita memikirkan bahan makan apa yang murah dan mudah untuk didapatkan para petani?
Untuk memulainya perlu kita konsultasikan kepada petani-petani cacing tanah yang sudah sukses dalam mengembangbiakkannya. Mungkin kita akan dianjurkan untuk memberikan bahan makanan yang tersedia dilingkungan sekitar diantaranya; sampah pasar seperti kentang, wortel, atau limbah kertas dll. Bahkan mungkin dianjurkan untuk membeli pakan khusus (bisanya mahal), namun sedikit pemikiran tampaknya diberikan apakah bahan makanan tersebut dapat meningkatkan kuantitas produksi dan meningkatkan kesehatan cacing tanah.
Menjaga keseimbangan yang tepat untuk produksi cacing tanah yang sehat sering-seringlah berkonsultasi kepada petani cacing tanah yang sudah sukses, sebab kadang-kadang petani pemula mengalami masalah dalam penurunan kuantitas produksi, karena apa yang diharapkan petani dalam pemanenan dari jumlah yang diberitahukan dari jumlah (x) cacing tanah akan menghasilkan keturunan (x) dalam kurun waktu (x), karena populasi perkembangan cacing tanah sangatlah sulit diprediksi dan membutuhkan waktu yang lebih lama.
Sekarang tiba pada titik panen, bagaimana kita melakukan ini? mengingat bahan media dan makanan yang digunakan tidak ada pilihan lain selain kita menggunakan tangan kita secara langsung untuk memilah-milah hasil panen kita. Disinilah petani akan menyadarinya betapa kerasnya kerja kita dan berapa banyak waktu yang kita buang untuk pertumbuhan dan panen cacing tanah kita.
Beranjak dari perkembangbiakan dan pemanenan, penawaran cacing tanah kita sekarang sangatlah wajar untuk dipertanyakan. Berapa harga asli perkilo cacing tanah…..? Itupun belum dihitung berapa banyak waktu yang kita buang untuk membersihkan cacing tanah dari bahan media maupun makanan sebelum kita lepaskan kepasar ataupun calon pembeli kita.
Disebutkan diatas adalah benar-benar gambaran kasar tentang apa dan bisa menjadi kenyataan negatif dan harus benar-benar dijadikan pertanyaan bagi petani pemula yang akan terjun di bisnis pertanian cacing tanah. Untuk itulah fakta dan saran ini disampaikan, apakah pertanian cacing tanah bisa dijadikan bisnis yang menguntungkan atau tidak, para petani pemula sangatlah perlu memperhatikan potensi pasar cacing tanah dengan baik. Karena untuk masuk kedalamnya perlu dikaji kembali tingkat keberhasilannya. Sebab diluar sana sudah banyak petani cacing tanah yang mengeruk tambang mas hitam ini menjadi lahan bisnis mereka yang baru.
Karena pasokan dan permintaan telah lama menjadi kunci untuk setiap usaha bisnis yang sukses. Bisnis cacing tanah memiliki berbagai atribut, tidak hanya menjualan produk berupa cacing tanah itu sendiri. Melainkan masih banyak produk yang dihasilkan. Tentu saja cacing sendiri adalah tambang emas moneter, tapi kita harus mempertimbangkan produk sampingan yang bisa sangat menguntungkan secara finansial juga. Jadi, ketika kita merenungkan pemasaran hasil panen cacing tanah, kita masih memiliki produk sampingan yang tidak kalah berharganya dan perlu dipertimbangkan kembali serta berbagai pasar yang menginginkan pasokan produk cacing tanah.

08:23 | 0 comments | Read More

Khasiat Bagi Kesehatan Manusia

Written By Jagjit Earthworms Farm on Sunday 14 April 2013 | 07:37

Cacing tanah memiliki banyak khasiat. Dalam dunia modern, senyawa aktif cacing tanah digunakan sebagai bahan obat. Diantaranya untuk mengobati demam, tifus, rematik, batu ginjal, dan cacar air. Selain itu, ditemukan pula cacing tanah bermanfaat untuk menyembuhkan untuk mencegah dan mengobati penyumbatan pembuluh darah jantung (ischemic) yang berisiko mengundang penyakit jantung koroner (PJK), tekanan darah tinggi (hipertensi), dan stroke.


Di RRC, Korea, Vietnam, dan banyak tempat lain di Asia Tenggara, cacing tanah terutama dari jenis Lumbricus spp, juga telah digunakan sebagai obat sejak ribuan tahun yang lalu. Bahkan, tak sedikit produk kosmetik yang memanfaatkan bahan aktif tersebut sebagai substrat pelembut kulit, pelembab wajah, dan antiinfeksi. Sebagai produk herbal, telah banyak merek tonikum yang menggunakan ekstrak cacing tanah sebagai campuran bahan aktif.
Ba Hoang, MD, PhD, juga di Vietnam, yang berpraktek pengobatan konvensional dan pengobatan tradisional China, telah membuktikan efektivitas cacing tanah untuk mengobati pasien-pasiennya yang mengidap stroke, hipertensi, penyumbatan pembuluh darah (arterosklerosis), kejang ayan (epilepsi), dan berbagai penyakit infeksi. Resep-resepnya telah banyak dijadikan obat paten untuk pengobatan alergi, radang usus, dan stroke. Uji coba klinis serbuk enzim cacing tanah ini dilakukan terhadap 453 pasien penderita gangguan pembuluh darah (ischemic cerebrovascular disease) dengan 73% kesembuhan total.
Penyembuhan tifus dapat terjadi karena peningkatan titik patokan suhu di hipotalamus. Jika sel tubuh terluka oleh rangsangan pirogen seperti bakteri, virus, atau parasit, membran sel yang tersusun oleh fosfolipid akan rusak. Salah sati komponen asam lemak fosfolipid, yaitu asam arakidonat, akan terputus dari ikatan molekul fosfolipid.Asam arakidonat akan membentuk prostaglandin dengan bantuan enzim siklooksigenase. Prostaglandin inilah yang merangsang hipotalamus untuk meningkatkan suhu tubuh. Gejala demam dapat diatasi dengan obat antipiretik.Cacing tanah dapat dimanfaatkan sebagai antipiretik.
Komponen kimia cacing tanah tidak menimbulkan efek toksik bagi manusia sehingga aman dikonsumsi. Pengujian ekstrak cacing tanah untuk melihat aktivitasnya sebagai antipiretik dilakukan menggunakan hewan percobaan tikus putih yang didemamkan dengan penyuntikan vaksin campak. Suhu normal tikus putih mirip dengan manusia, yaitu berkisar antara 35,9 hingga 37,5 derajat Celcius. Tikus putih yang sudah demam diobati dengan ekstrak cacing tanah dan parasetamol sebagai kontrol. Setelah didemamkan suhu tubuh tikus putih diukur dengan diamati pergerakan suhunya.Kelompok tikus putih yang tidak diberi pengobatan meningkat suhunya hingga perbedaannya rata-rata 1,8 derajat Celcius dari suhu normalnya. Sementara itu, yang diberi ekstrak cacing tanah hanya meningkat sedikit suhunya hingga perbedaannya 0,8 derajat Celcius.Hal ini menunjukkan bahwa kenaikan suhu tikus putih yang didemamkan dapat ditahan oleh ekstrak cacing tanah. Bahkan, ketika telah dipisahkan senyawa aktifnya secara kasar, kenaikan suhu tikus putih yang didemamkan dapat ditahan hingga 0,4 derajat Celcius saja.
07:37 | 0 comments | Read More

Cacing Tanah dan Manfaatnya

Written By Jagjit Earthworms Farm on Sunday 17 February 2013 | 01:42

Cacing tanah memiliki banyak khasiat. Dalam dunia modern, senyawa aktif cacing tanah digunakan sebagai bahan obat. Diantaranya untuk mengobati demam, tifus, rematik, batu ginjal, dan cacar air. Selain itu, ditemukan pula cacing tanah bermanfaat untuk menyembuhkan untuk mencegah dan mengobati penyumbatan pembuluh darah jantung (ischemic) yang berisiko mengundang penyakit jantung koroner (PJK), tekanan darah tinggi (hipertensi), dan stroke.
Di RRC, Korea, Vietnam, dan banyak tempat lain di Asia Tenggara, cacing tanah terutama dari jenis Lumbricus spp, juga telah digunakan sebagai obat sejak ribuan tahun yang lalu. Bahkan, tak sedikit produk kosmetik yang memanfaatkan bahan aktif tersebut sebagai substrat pelembut kulit, pelembab wajah, dan antiinfeksi. Sebagai produk herbal, telah banyak merek tonikum yang menggunakan ekstrak cacing tanah sebagai campuran bahan aktif.


Ba Hoang, MD, PhD, juga di Vietnam, yang berpraktek pengobatan konvensional dan pengobatan tradisional China, telah membuktikan efektivitas cacing tanah untuk mengobati pasien-pasiennya yang mengidap stroke, hipertensi, penyumbatan pembuluh darah (arterosklerosis), kejang ayan (epilepsi), dan berbagai penyakit infeksi. Resep-resepnya telah banyak dijadikan obat paten untuk pengobatan alergi, radang usus, dan stroke. Uji coba klinis serbuk enzim cacing tanah ini dilakukan terhadap 453 pasien penderita gangguan pembuluh darah (ischemic cerebrovascular disease) dengan 73% kesembuhan total.
Penyembuhan tifus dapat terjadi karena peningkatan titik patokan suhu di hipotalamus. Jika sel tubuh terluka oleh rangsangan pirogen seperti bakteri, virus, atau parasit, membran sel yang tersusun oleh fosfolipid akan rusak. Salah sati komponen asam lemak fosfolipid, yaitu asam arakidonat, akan terputus dari ikatan molekul fosfolipid.Asam arakidonat akan membentuk prostaglandin dengan bantuan enzim siklooksigenase. Prostaglandin inilah yang merangsang hipotalamus untuk meningkatkan suhu tubuh. Gejala demam dapat diatasi dengan obat antipiretik.Cacing tanah dapat dimanfaatkan sebagai antipiretik.
Komponen kimia cacing tanah tidak menimbulkan efek toksik bagi manusia sehingga aman dikonsumsi. Pengujian ekstrak cacing tanah untuk melihat aktivitasnya sebagai antipiretik dilakukan menggunakan hewan percobaan tikus putih yang didemamkan dengan penyuntikan vaksin campak. Suhu normal tikus putih mirip dengan manusia, yaitu berkisar antara 35,9 hingga 37,5 derajat Celcius. Tikus putih yang sudah demam diobati dengan ekstrak cacing tanah dan parasetamol sebagai kontrol. Setelah didemamkan suhu tubuh tikus putih diukur dengan diamati pergerakan suhunya.Kelompok tikus putih yang tidak diberi pengobatan meningkat suhunya hingga perbedaannya rata-rata 1,8 derajat Celcius dari suhu normalnya. Sementara itu, yang diberi ekstrak cacing tanah hanya meningkat sedikit suhunya hingga perbedaannya 0,8 derajat Celcius.Hal ini menunjukkan bahwa kenaikan suhu tikus putih yang didemamkan dapat ditahan oleh ekstrak cacing tanah. Bahkan, ketika telah dipisahkan senyawa aktifnya secara kasar, kenaikan suhu tikus putih yang didemamkan dapat ditahan hingga 0,4 derajat Celcius saja.
01:42 | 0 comments | Read More

Pengantar

Written By Jagjit Earthworms Farm on Thursday 24 January 2013 | 14:13

Cacing tanah bukanlah sekedar umpan ikan saja. Mereka adalah kontributor utama untuk memperkaya dan meningkatkan tanah untuk tanaman, hewan dan bahkan manusia. Cacing tanah membuat liang tanah dengan cara menggali, yang berfungsi untuk mengaerasi tanah untuk memungkinkan udara, air dan nutrisi untuk masuk kedalam tanah. Cacing tanah memakan tanah yang memiliki bahan organik seperti vegetasi yang membusuk atau daun. Tanaman tidak dapat menggunakan bahan organik secara langsung tanpa bantuan mereka. Setelah bahan organik dicerna, cacing melepaskan limbah dari tubuh mereka yang disebut kotoran cacing. Kotoran cacing tanah mengandung banyak nutrisi untuk digunakan tanaman. Beberapa orang bahkan menggunakan kotoran cacing sebagai pupuk tanaman. 
14:13 | 0 comments | Read More

Bahan Baku Pembuatan Media Budidaya Cacing Tanah

Bahan baku pembuatan media budidaya cacing tanah yang paling baik adalah yang banyak mengandung bahan organik. Bahan organik mudah mengalami pelapukan dan bahan yang paling baik untuk media budidaya cacing tanah adalah bahan yang sudah mengalami pelapukan. Selain itu, media juga harus mengandung protein, karbohidrat, vitamin, dan mineral. Hampir semua kotoran ternak dapat digunakan sebagai media hidup cacing tanah. Perlu dipilih kotoran ternak yang baru saja dikeluarkan oleh ternak itu sendiri (rumen).
Selain kotoran hewan dapat pula menggunakan kotoran media kompos, serbuk gergaji, ampas tebu dan batang pisang.

  1. Kotoran Hewan : Kotoran Hewan harus difermentasikan terlebih dahulu selama 1-2 minggu, kemudian dicampur dengan bahan-bahan yang lain dengan perbandingan 3:1. 
  2. Serbuk Gergaji : Serbuk gergaji sangat baik untuk pembuatan media budidaya cacing tanah namun harus dihindari kayu yang mengandung minyak seperti kayu manis, kayu pinus, kayu suren, atau kayu jeruk karena kayu yang mengandung minyak tidak disukai cacing bahkan bisa menyebabkan kematian. Sebelum digunakan serbuk kayu difermentasi dahulu selama 2-3 minggu atau direndam dalam air selama 1 minggu. Serbuk gergaji yang sudah siap untuk dijadikan media budidaya akan lebih bagus apabila dicampur dengan cacahan batang pisang yang telah membusuk. Bila lokasi budidaya cacing tanah dekat dengan lokasi budidaya jamur tiram, jamur kuping, dan lain-lain, limbah bekas budidaya jamur sangat bagus untuk digunakan sebagai media. Karena serbuk gergaji yang dipakai adalah dari kayu sengon atau bisa dengan penambahan dedak! bekatul, dan telah terdekomposisi oleh jamur yang ditumbuhkan.
  3. Ampas Tebu: Jika lokasi budi daya cacing dekat dengan pabrik gula, maka ampas  tebu dapat digunakan sebagai media budidaya cacing tanah.
  4. Ampas Tahu : Jika didaerah anda dekat dengan perusahaan tahu, silahkan untuk makanan Cacing bisa menggunakan ampas tahu.

05:50 | 0 comments | Read More

Jadi THE BOSS Dari Bisnis Baru Anda

Written By Jagjit Earthworms Farm on Wednesday 23 January 2013 | 19:57


Jadilah "The Boss" dari bisnis baru anda. Apakah anda merencanakan pekerjaan paruh waktu atau penuh waktu membuat uang, anda akan menemukannya peluang usaha yang menarik serta sangat menguntungkan. Biayanya pun sangat sedikit untuk memulai, membutuhkan sedikit waktu dan usaha. Sebuah pekerjaan paruh waktu yaitu bisnis cacing tanah dapat dibangun menjadi mesin pembuat uang besar dalam batas-batas ruang, dan dapat diperluas menjadi bisnis menjanjikan dan menguntungkan jika dikelola dengan baik.
Peluang bisnis cacing tanah bisa memukau banyak orang di dunia saat ini, untuk volume informasi yang tersedia dirasa masih kurang. Ada beberapa hal seseorang harus tahu sebelum melangkah menuju sukses.
Hal pertama yang harus dinilai sebelum memulai bisnis cacing tanah adalah apakah anda berada dalam area menguntungkan untuk usaha. Ini akan membawa anda dengan cepat ke pertanyaan tentang apa jenis cacing tanah anda akan tumbuh dan untuk tujuan apa cacing tanah di pelihara, karena masing-masing cacing tanah tumbuh sesuai dengan tujuan bisnis dilingkungan sekitar anda.
Kedua produk utama untuk cacing tanah adalah sebagai umpan dan untuk pengkomposan. Cacing tanah untuk masing-masing produk dibudidayakan dan ditangani secara berbeda, jadi anda perlu mengetahui terlebih dahulu kearah mana anda ingin berwirausaha. Keempat produk ini akan meminta anda untuk mempelajari berbagai jenis cacing tanah dan kebutuhan mereka. Jenis bisnis cacing tanah dikenal dengan Vermiculture dan vermicomposting.
Misalnya, jika anda ingin meningkatkan cacing untuk umpan (Vermiculture), anda akan perlu berkonsentrasi pada kesehatan, tingkat pertumbuhan, dan tingkat reproduksi cacing tanah anda. Anda akan menghabiskan lebih banyak upaya dan sumber daya menyediakan makanan terbaik dan lingkungan untuk media hidup cacing tanah. Untuk memulainya anda harus memahami berbagai jenis cacing yang tersedia di pasar dan jenis cacing apa yang membuat konsumen anda paling tertarik.
Vermicomposting, seperti namanya, adalah sisi produk cacing tanah untuk tujuan peningkatan kesuburan tanah. Hal ini sering disalahpahami dalam bisnis cacing tanah, bahwa banyak pasar yang tersedia untuk bisnis cacing tanah. Cacing kompos, dibandingkan dengan cacing umpan, tidak perlu menjadikan cacing tanah kita besar atau kuat dalam perilaku. Tujuan dari budidaya cacing tanah umumnya adalah untuk membuat kompos untuk berkebun dan pertanian. Dalam hal ini yang jauh lebih khusus dan tidak memerlukan penelitian lebih detail.
Salah satu kekhawatiran terbesar untuk bisnis cacing tanah adalah iklim, disini dibutuhkan kemampuan anda untuk mengontrol iklim tersebut. Cacing tanah akan membutuhkan suhu tertentu dan persyaratan kelembaban untuk pertumbuhan optimal dan reproduksi. Ini akan menjadi hal paling penting dalam Vermiculture dan Vermicomposting. Pemeliharaan cacing tanah akan membutuhkan beberapa kesabaran dan perhatian khusus terhadap lingkungan cacing tanah itu sendiri.
Meningkatkan populasi cacing tanah dan peternakan cacing tanah untuk dijual akan memakan waktu dan dedikasi anda. Namun, setelah anda berhasil mengembangkan cacing tanah, anda mungkin juga mempertimbangkan menjual produk cacing tanah dengan berbagai produk yang lainnya selain Vermiculture dan Vermicomposting.
Sebuah bisnis cacing tanah akan meminta anda untuk mempelajari sendiri dan melakukan penelitian untuk menemukan pasar anda. Pilih cacing tanah dan ikuti menurut layanan yang ingin anda tawarkan. Setelah anda meyakini betapa penting manfaat cacing tanah, bisnis anda akan tumbuh sukses dalam bisnis cacing tanah.

19:57 | 1 comments | Read More

Cacing Tanah Adalah Sumber Protein

Di Amerika Serikat, Jepang, Kanada, Hongaria, dan Filipina, cacing tanah dipakai sebagai bahan campuran biskuit dan minuman penyegar. Hewan ini juga digunakan sebagai obat seperti antipyrn, antipyretic, dan antidote. Sejumlah zat yang bermanfaat bagi manusia memang terkandung di dalamnya.
Menurut Bambang Sudiarto, peneliti dari Lembaga Ekologi Universitas Padjajaran Bandung, cacing tanah adalah sumber protein sangat tinggi, sekitar 76 persen. Itu berarti lebih tinggi dibanding daging yang hanya 65 persen, dan kacang kedelai yang hanya 45 persen. Ditambahkan, cacing tanah juga mengandung 15 jenis asam amino esensial dengan kadar yang sangat tinggi. Zat ini biasa digunakan untuk menyempitkan atau melebarkan pembuluh darah. Penelitian lainnya, lumbricus rubellus mengandung mineral dan sejumlah asam anorganik. Selain itu, binatang ini juga mengandung lumbrofebrin, lumbritin, terre strolumbrolysin, xanthine, adenine dan hypoxabthine.

Lebih lanjut Dr. Kiswojo menjelaskan, penelitian laboratorik menunjukkan lumbricus rubellus mempunyai khasiat terhadap sistem saraf (menenangkan, menghilangkan kejang, menurunkan panas, menghentikan nyeri), terhadap sistem kardiovaskular (menurunkan tekanan darah, menormalkan denyut jantung yang tidak teratur), terhadap sistem imunologi (meningkatkan daya imun), melebarkan saluran pernapasan (sebagai bronchodilatator), terhadap sirkulasi darah (mencegah pembentukan trombus, mencegah pembekuan darah, menghancurkan trombus), atitumor (ekstrak pheretima 912), merangsang otot polos uterus, membunuh sperma binatang percobaan. sumber : Asosiasi Kultur Vermi Indonesia (AKVI)

08:37 | 0 comments | Read More

MENGAPA KITA PERLU CACING TANAH?

Written By Jagjit Earthworms Farm on Wednesday 16 January 2013 | 11:05

Para ahli biologi maupun pertanian, mengakui bahwa cacing tanah sebagai indikator tingkat kesuburan tanah. Cacing tanah sebagai makroorganisme berperan sangat penting dalam proses pelapukan bahan-bahan organik didalam tanah dan menentukan tingkat kesuburan tanah.

Cacing tanah merupakan makhluk hidup yang memberikan multimanfaat bagi kehidupan manusia. Hewan ini tampak begitu lunak dan bagi sebagian orang menganggap sangat menjijikan. Akan tetapi hewan ini mempunyai potensi yang sangat besar bagi kehidupan dan kesejahteraan manusia. 
Peranan cacing tanah ini sebenarnya telah diketahui sejak dahulu kala. Seorang ahli Yunani, Aristoteles, banyak menaruh perhatian terhadap cacing tanah. Ia menyebut cacing tanah adalah perutnya bumi. Pada tahun 69-30 sebelum Masehi, ratu cantik Cleopatra yang saat  itu berkuasa di Mesir melarang bangsa Mesir memindahkan cacing tanah ke luar dari Mesir, bahkan petaninya dilarang menyentuh cacing sebab pada zaman itu cacing tanah dianggap sebagai Dewa Kesuburan. Dalam catatan klasik Tiongkok, cacing tanah disebut tilung atau naga tanah. Cacing ini sejak dahulu kala mereka gunakan dalam berbagai ramuan untuk menyembuhkan bermacam-macam penyakit.
Seorang cendekiawan terkenal, Charles Darwin, telah menghabiskan waktunya selama hampir 40 tahun untuk mengamati kehidupan cacing tanah. la menyebut cacing tanah sebagai mahluk penentu keindahan alam dan pemikat bumi. Para petani pun telah mengetahui secara turun-temurun, bahwa cacing tanah dapat meningkatkan kesuburan tanah pertanian. Di Indonesia, manfaat cacing tanah masih sangat terbatas, yaitu sebagai pakan ternak atau ikan. Akan tetapi, di negara-negara lain cacing tanah juga bermanfaat sebagai bahan obat, bahan kosmetik, pengurai sampah dan sebagai makanan manusia.
Lahan pertanian yang mengandung cacing tanah pada umumnya akan lebih subur karena tanah yang bercampur dengan kotoran cacing tanah sudah siap untuk diserap oleh akar tanaman. Cacing tanah yang ada di dalam tanah akan mencampurkan bahan organik pasir ataupun bahan antara lapisan atas dan bawah. Aktivitas ini juga menyebabkan bahan organik akan tercampur lebih merata.
Kotoran cacing tanah juga kaya akan unsur hara. Ahli-ahli pertanian di luar negeri dari tahun ke tahun tertarik oleh gerakan cacing tanah. Mereka menyatakan bahwa kadar kimiawi kotoran cacing dan tanah aslinya banyak perbedaannya.
Dari hasil penelitian para ahli makanan ternak, ternyata selain tepung ikan, cacing tanah pun bisa digunakan untuk pakan ternak dan ikan. Menurut mereka, kadar protein cacing tanah lebih tinggi dibanding dengan tepung ikan. Selain itu kandungan asam aminonya paling lengkap, tidak berlemak, mudah dicerna dan tidak bertulang sehingga seluruh jasadnya dipakai.
Dalam dunia pengobatan tradisional Tiongkok, cacing tanah digunakan dalam ramuan untuk menyembuhkan berbagai penyakit, antara lain meredakan demam, untuk penderita tekanan darah tinggi, bronchitis, reumatik sendi, sakit gigi, dan juga dapat menyembuhkan tifus.
Di negara-negara industri maju, cacing tanah sudah dimanfaatkan dalam bidang kosmetika. Minyak hasil ekstraksi cacing tanah dapat digunakan sebagai pelembab. Penggunaan cacing tanah sebagai makanan manusia pada umumnya dicampur dengan makanan lain. Di Filipina, cacing tanah digunakan sebagai bahan untuk membuat perkedel. Di negara itu cacing tanah sudah mulai disukai sebagai santapan yang lezat.
Peluang yang dapat dimanfaatkan dari budidaya cacing tanah di Indonesia ini adalah memperhatikan kebutuhan pakan ternak di negara kita sendiri. Sebagian besar negara kita masih mengimpor dari berbagai Negara untuk mendapatkan pasokan tepung ikan untuk digunakan sebagai pakan ternak, tetapi menurut data yang berlaku, tepung cacing tanah lebih unggul daripada tepung ikan karena kadar proteinnya yang sebesar 72% jauh lebih tinggi daripada kadar protein tepung ikan yang hanya sebesar 22,65%. Di samping itu, tepung cacing tidak berlemak, mudah dicerna, dan mengandung beberapa asam amino (arginin, sistin, dan metionin) yang lebih tinggi daripada tepung ikan.
Permintaan impor terhadap tepung ikan ini pada tahun 1997 mencapai 120.570.359 Kg, pada tahun 1999 meningkat menjadi 140.000 ton dari negara Chilli. Sebenarnya tepung ikan impor tersebut dapat disubtitusi dengan tepung cacing.
Terdapat pula peluang dari luar negeri, salah satunya Korea yang memiliki sejarah pada tahun 1999 mengadakan permintaan terhadap cacing tanah sebanyak 35.000 ton per bulan dan terus meningkat pada tahun-tahun berikutnya, termasuk sampai sekarang. Pada aspek pemasaran, produk cacing tanah dapat diserap oleh berbagai industri atau pasar, di antaranya adalah pasar industri pakan ternak dan ikan, industri pembibitan cacing tanah, industri farmasi dan obat-obatan. Di samping itu, cacing tanah banyak dibutuhkan untuk bahan (material) pengomposan sampah dan dapat dijadikan sebagai komoditas ekspor serta pengganti (subtitusi) impor tepung ikan yang merupakan bahan baku pakan ikan dan ternak. 
Permintaan terhadap cacing tanah di pasar Jawa Barat selalu meningkat setiap tahunnya. Selama 6 tahun sejak 1999 hingga 2005, setiap tahun terjadi peningkatan sejumlah 28.750 ton per tahun dari jumlah 17 ribu ton pada 1999 menjadi 189.500 ton pada tahun 2005.  Peningkatan permintaan dari tahun ke tahun terjadi akibat semakin beragamnya produk olahan cacing tanah disertai peningkatan preferensi konsumen untuk mulai mengkonsumsi produk yang berbahan dasar cacing tanah. Jumlah peningkatan permintaan pakan ternak berupa tepung ikan sebagai barang subtitusi cacing tanah dari 27 orang peternak ayam dan ikan di daerah Leuwiliang Bogor.
Saat ini produksi cacing tanah dalam negeri masih sangat rendah. Misalnya, provinsi Jawa Barat pada tahun 1999 memproyeksikan produksi cacing tanah sebanyak 12.787,04 ton yang diproduksi oleh sekitar 400 pembudidaya cacing tanah di 15 kabupaten.  Usaha cacing tanah di Indonesia ini masih terjadi over demand. Dengan demikian, jika dilihat dari segi penawaran yang dilakukan oleh para peternak cacing tanah, hal ini tidak menjadi kendala yang tidak begitu berarti asal mampu bersaing dalam hal kuantitas atau jumlah produk yang dihasilkan.
Menurut Rukmana (1999), jumlah penawaran terhadap cacing tanah di daerah Jawa Barat yang berasal dari para peternak cacing tanah di daerah tersebut pada tahun 2005 mencapai 164.222,24 ton. Selama 6 tahun sejak 1999 sampai 2005, terjadi peningkatan penawaran dari 12.787,04 ton menjadi 164.222,24 ton, dengan rata-rata peningkatan adalah sebesar 25.239,2 ton per tahun.
Angka tersebut masih belum memenuhi jumlah permintaan yang ada di pasar. Jumlah penawaran cacing tanah yang belum mampu memenuhi permintaan pasar ini adalah akibat adanya permintaan yang terus meningkat, tetapi tidak diiringi dengan peningkatan jumlah produksi oleh para produsen cacing tanah serta minimnya pengusaha baru yang menggeluti usaha budidaya cacing tanah ini.
Penawaran produk cacing tanah yang terjadi di pasar ini bersifat variatif. Produk utama dari cacing tanah adalah cacing tanah itu sendiri dan kotoran cacing atau yang biasa disebut Kascing (bekas cacing). Sedangkan variasi produk cacing tanah yang beredar di pasar selain Leuwiliang Bogor antara lain dalam bentuk produk pakan ikan dan ternak, produk nutrisi tanaman, produk farmasi, dan produk kosmetik. Adanya kekurangan penawaran barang subtitusi cacing tanah berupa pakan ternak seperti tepung ikan menjadi salah satu peluang untuk usaha cacing tanah ini. Selain itu, apabila produk cacing tanah dapat diproduksi dalam skala besar maka akan sanggup menggeser produk pakan ternak yang lain. Hal ini dikarenakan cacing tanah memiliki keunggulan kandungan nutrisi berupa protein yg jauh lebih tinggi dibandingkan dengan produk pakan ternak yang lain, yaitu sebesar 72 persen. 
Melihat kemampuan dan manfaat cacing tanah, dapat mengubah paradigma yang selama ini kita beranggapan bahwa cacing tanah adalah binatang yang menjijikan bias menjadi ladang emas hitam yang cukup menjanjikan bagi para petani cacing tanah yang baru akan terjun ke dalam bidang ini. 

11:05 | 6 comments | Read More

Langkah Sukses Bisnis Cacing Tanah

Pada saat ini saya menerima banyak panggilan Telepon, Facebook, Twitter dan email ke saya, semua sangat tertarik untuk mulai belajar membudidayakan cacing tanah, dan saya ingin berbagi dengan pembaca lain melalui website ini dalam Subjek bisnis cacing tanah ini.
Saya tegaskan di sini bahwa untuk bisnis cacing tanah sangatlah mudah, tapi kendala utama adalah pemasaran, sehingga hal yang paling penting pada awal bisnis cacing tanah digunakan untuk menentukan pasar untuk cacing. dan juga untuk berpikir tentang apa produk yang dihasilkan dari hasil budidaya cacing tanah ini. Karena jika Anda berpikir untuk menjual bibit cacing tanah lagi, saya jamin ANDA TIDAK AKAN sukses!


Jadi ingat langkah - langkah berikut:
  1. Cari produk yang dihasilkan dari akhir budidaya cacing tanah anda.
  2. Riset pasar untuk produk Anda untuk membuat dan mulai menjelajahi permintaan di pasar untuk produk Anda.
  3. Jika itu menjadi jelas bahwa tujuan bisnis cacing sangatlah bagus, dan Anda dapat menjadi sentra bisnis cacing.
"Jangan berpikir untuk penjualan benih cacing saja" karena jika Anda berpikir untuk penjualan bibit berarti Anda harus mulai dari awal kegagalan Anda.
07:30 | 0 comments | Read More

Written By Jagjit Earthworms Farm on Tuesday 15 January 2013 | 04:44



KANTOR
+623191085017

KONTAK PERSON
+6285730044532 (Musa) 
PIN BB (74480333)

+6281232072222 (Hito) 
PIN BB (7639208E)


04:44 | 0 comments | Read More

Memulai Bisnis Cacing Tanah

Jadi Anda sudah membaca tentang budidaya cacing di website ini, dan ini adalah sebuah  ide bagus bagi Anda. Soal fakta, anda pikir itu adalah ide yang cukup besar bahwa dan ada dapat memulai budidaya  sendiri. Anda tidak hanya akan mengembangbiakan  cacing untuk tujuan anda sendiri, tetapi anda dapat memulai bisnis budidaya  cacing dan menghasilkan banyak uang juga.
Sedangkan memulai budidaya cacing mungkin terdengar mudah, ada sedikit informasi yang perlu anda ketahui. Informasi Ini akan sedikit bervariasi dari teknik budidayanya, tergantung pada jenis kandang yang anda gunakan, lokasinya, iklim, media  yang anda gunakan, dan jenis bahan limbah rumah tangga yang biasanya di manfaatkan sebagai makanan cacing. Anda dapat belajar tentang variasi budidaya cacing tanah dalam proses Vermiculture. Saya yakin anda tidak ingin belajar hal ini ketika sedang di bawah tekanan karena harus memproduksi cacing atau kokon cacing untuk klien komersial. Lebih baik dari awal tanpa tekanan atau beban.
Setelah Anda terbiasa dengan proses budidaya cacing tanah, maka anda dapat menambahkan lahan  tambahan untuk memperbesar usaha dan budidaya cacing untuk dijadikan sebagai komersial. Memproduksi cacing atau kokon secara skala besar akan meminta anda untuk mengajukan beberapa efisiensi yang mungkin tidak ada dalam skala kecil dalam budidaya cacing tanah anda. Selain itu, sekali budidaya cacing tanah anda berkembang ke skala yang cukup besar, anda mungkin mulai mengalami kesulitan dalam memperoleh bahan yang diperlukan seperti tempat kandang atau bahan baku. Anda juga perlu mencari pemasok yang menyediakan bahan baku yang konsisten. Hal ini akan memungkinkan produk jadi anda harus konsisten, yang merupakan salah satu kunci untuk memungkinkan penjualan komersial secara mantap.
Setelah anda menghasilkan pasokan cacing tanah dan kokon, anda harus menemukan pembeli. Meskipun anda mungkin berfantasi bahwa produk unggulan anda akan menyebar jauh dan luas, itu lebih mungkin bahwa anda akan harus pergi keluar rumah dan mencari peluang-peluang untuk bisnis. Setelah anda mendapatkan beberapa pelanggan tetap, dan menyediakan mereka dengan produk yang baik, anda mungkin menemukan informasi dari mulut ke mulut akan menemukan peluang bisnis anda tapi itu semata bukan jaminan, dan hanya satu alasan lagi mengapa anda perlu menyempurnakan proses berkembang sebelum terjun untuk komersial. Jika anda berkonsentrasi pada sisi bisnis, anda tidak perlu mengkhawatirkan tentang budidaya cacing tanahnya.
Anda akan menemukan beberapa perusahaan yang menjual perlengkapan yang akan membuatnya terdengar seperti budidaya cacing tanah adalah jalan terbaru dan terbesar untuk meraup kekayaan. Ini harus kita pahami, klaim ini harus diambil dengan falsafah padi, sedikit-sedikit lama-lama jadi bukit. Budidaya cacing tanah pasti bisa menjadi bisnis yang layak, namun proses ini perlu menjadi sesuatu yang anda nikmati terlebih dahulu. Jangan memulai bisnis peternakan cacing tanah hanya karena anda pikir itu cara untuk membuat uang dengan mudah. Itu memungkinkan jalan menuju keyakin yang cukup mengecewakan bagi anda nantinya.


04:37 | 0 comments | Read More

Penipuan Besar Tentang Bisnis Cacing Tanah

Waspadalah terhadap penipuan yang menawarkan budidaya cacing tanah adalah cara jitu untuk membuat kita cepat kaya dengan sedikit usaha. Banyak orang berpendapat bahwa budidaya cacing tanah sangat baik. Itu semuanya benar, jika kita mengurus peternakan cacing tanah yang kita pelihara ada berkilo-kilo bibit cacing tanah yang kita pelihara.
Banyak orang mengatakan bahwa disaat kita memelihara cacing tanah dengan jumlah sedikit akan mendapatkan keuntungan yang sangat besar, karena populasi cacing tanah yang akan kita pelihara akan berlipat ganda peningkatan populasinya dalam waktu 30 hari.

Itu semua tidak benar! Dalam kenyataannya cacing tanah populasinya akan berlipat ganda jika bibit yang kita tanam tidak dalam jumlah sedikit, melainkan semakin banyak bibit cacing tanah yang kita pelihara dan membutuhkan waktu yang cukup panjang yaitu antara 60 – 90 hari. Penipuan besar  bagi pembudidaya cacing tanah yang menawarkan suatu peluang usaha bagi calon-calon pebisnis cacing tanah dengan menanam bibit cacing tanah beberapa kilo saja akan mendatangkan keuntungan besar dengan menghasilkan ratusan kilo hanya dalam kurun waktu yang relatif singkat yaitu 30 hari.

04:32 | 0 comments | Read More

Bau Tidak Sedap Dalam Kandang Cacing Tanah

Bau tidak sedap dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain; 
  1. Wadah pemeliharaan penuh dengan sisa makanan yang sempat termakan oleh cacing. Oleh karena itu dalam pemberian pakan jangan terlalu banyak, karena sisa makan yang tersisa akan menyebabkan bau busuk. Untuk memperbaikinya, hancurkan setiap gumpalan makanan dan berhenti menambahkan makanan sampai cacing memiliki kesempatan untuk makan apa yang telah disediakan. Kita juga harus mencoba menutupi makanan baik dengan bahan plastik atau lembaran koran yang sudah dibasahi dengan air.
  2. Media hidup cacing harus diusahakan berongga atau longgar agar udara bisa masuk kedalam bersamaan dengan cacing. Aduk – aduk media dengan lembut agar media mendapatkan oksigen lebih banyak.  Yang menyebabkan media kita bau adalah ada bakteri anaerob yang bisa tumbuh tanpa adanya oksigen. Kita mungkin perlu mengulang untuk mengaduk – aduk media ketika mengecek media hidup cacing tanah terlalau padat atau tidak terlalu longgar.
  3. Media terlalu basah. Periksa lubang drainase yang telah kita buat, apakah lubang – lubang itu tersumbat atau tidak. Sebab jika lubang drainase tersumbat mengakibatkan kelembaban media meningkat sehingga berdampak penurun kadar oksigen di dalam media hidup cacing tanah. Mungkin ini disebabkan saat pemberian makan terlalu banyak mengandung air. Setiap kali kita memberikan makanan usahakan meletakkan kertas koran diatas makanan yang kita berikan. Tujuannya adalah untuk menyerap kelembaban yang berlebihan dalam makanan tersebut. Selain itu, hindari menambahkan air atau makanan dengan tingkat kelembaban tinggi untuk sementara waktu, seperti bubur buah – buahan yang mengandung kadar air tinggi atau menambahkan media yang baru dalam wadah pemeliharaan itu juga bisa membantu. Jika media hidup cacing tanah benar – benar dalam kondisi basah cacing bisa berada dalam keadaan bahaya tenggelam, untuk itu serap air sebanyak sebanyak mungkin hingga tingkat kelembaban media menurun.
  4. Media terlalu asam. Kondisi terlalu asam dapat menyebabkan bau. Uji media dengan pH meter (banyak tersedia ditoko – took pertanian). Kurangi jumlah makanan yang mengandung asam untuk diberikan kepada cacing. Coba tambahkan kulit telur ditumbuk halus untuk menurunkan pH. Usahakan menambahkan kulit telur sebulan sekali untuk menyeimbangkan pH. Produk yang aman lainnya yang dapat menetralkan asam media adalah debu batu dan kalsium karbonat. Kedua produk ini juga akan memberikan grit ke cacing. Beberapa orang lebih suka menggunakan kapur untuk menurunkan pH, tetapi harus diwaspadai pemberian kapur dapat menurunkan pH secara dramatis jika kita menggunakan terlalu banyak. Disisi lain kapur juga memberikan dampak yang buruk terhadap cacing.
  5. Beberapa makanan bisa menimbulkan bau. Hindari sayuran atau buah – buahan yang bisa memunculkan bau busuk seperti sawi, kubis, buah papaya dll.
  6. Memberikan makan yang salah. Produk daging, produk susu, dan makanan yang sangat berminyak sebaiknya tidak diberi kepada cacing. Cacing biasanya pergi meninggalkannya dan membiarkanya membusuk dan menyebabkan bau yang mengerikan.

04:18 | 0 comments | Read More

Blogroll